monokorobotosomono

monokorobotosomono
in bandel city

Jumat, 02 Maret 2012

Sejarah Negeri Hila


NEGERI HILA
Rumphius mencatat bahwa Hila atau disebut pula Hitu Baru semula mendiamipantai yang belum ada oenduduknya yaitu suatu daratan rendah yang terletak kira-kira 2 mil sebelah barat dari negeri Hitu lama dan dipimpin oleh Thealaa. Kemudian Kapitan Hitu yang pertama dengan negerinya meninggalkan Hitu lama dan datang berdiam di tempat ini. Dengan datangnya orang-orang Portugis yang juga berusaha menduduki wilayah pantai ini , maka orang-orang Hitu dan Kakiali mundur ke daratan dan berdiam di bukit dekat Kaitetu. Dari sini mereka diperangi oleh orang-orang Portugis  dibawah pimpinan Andre Furtado, tetapi setelah wilayah Hitu dikuasai orang-orang Belanda dan orang-orang Portugis sudah terusir maka orang-orang Hitu kembali ke tempat kediaman mereka semula, dan kapitan Hitu dengan 2 kampung Olon dan Sopele kembali ke hitu dan mendirikan tempat tinggal pada sebuah tempat datar kira-kira sejauh tembakan senapan dari tepi pantai, sebelah timur dari sungai Walohi, di pantai dimana kompeni Belanda mendirikan sebuah loji kayu yang nantinya menjadi pusat pemerinthan Belanda di tanah Hitu. Tahun 10640 kampung Mossapal dan kedua kampong lainya tidak disatukan lagi karena Kakiali dan sebagian penduduk telah menyingkir ke gunung Wawane (karena peperangan dengan Belanda). Pada waktu peperangan dengan Kakiali maka  pada tahun 1637 gubernur Jan  Ottes telah mendirikan loji batu (yang dahulunya kayu) dan Demmer membangunya lebih besar menjadi benteng batu. Arnold de Vlaming kemudian memperluas benteng ini dengan mengelilinginya dengan tembok batu berbentuk empat persegi dan benteng ini dinamakan Fort Amsterdam. 

   a.       Struktur Masyarakat dan Pemerintahan

Negeri Hila terdiri atas empat bua soa dengan mata rumah atau rumah tua serta teon dan nama gelar yang dapat dicatat pada table berikut :

NO
NAMA SOA
MATA RUMAH
NAMA TEON
GELAR
1
Lating
-          Kapitanhitu
-          Lating
-          Tatisina
-          Mahu
-          Launura
-          Anjarang
-          Hatalah
-          Nustapi
Upu Wanea
2
Ollong
-          Ollong
-          Ulema
-          Hakia
-          Waimalaka
Upu Wael
3
Totohatu
-          Elly
-          Tomu
-          Selang
-          Totohatu
Upi Tomu
4
Selang
-          Uluelang
-          Sopalauw
-          Ukutela
Masapal

Keturunan Raja atau Upu perintah berasal dari matarumah Lating. Parakapitan berasal dari mata rumah Kapitanhitu. Raja dibatu oleh oleh para Kepala Soa dari masing-masing Soa  yaitu dari matarumah Tatisina, Ollong, Elly, dan Selang. Tempat-tempat keramat adalah Negeri lama Wawane, Masapol dan Batu Pata. Labuhan negeri adalah Nahaita dan mata air Uhaya dan Wailoiu.

   b.      Hubungan Pela

Negeri Hila mempunyai hubungan pela dengan negeri Hative dan Wakal. Hubungan pela bersifat Pela Gandong dan dilarang saling mengawini diantara mereka. Bagaimana sejarah terjadinya hubungan pela ini kurang jelas, namun diduga karena latar belakang peperangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar